Tak terasa penerbangan Emirates EK723 dari Dubai sudah mendekati Addis Ababa, Ethiopia. Ya, Ethiopia…perjalanan saya kali ini adalah menuju Addis Ababa ibukota Ethiopia. Sewaktu persiapan landing, kami disajikan pemandangan yang sangat jauh berbeda dari bayangan saya tentang negeri ini. Sewaktu rekan dari HQ di New York memberitahukan rencana Pertemuan Tahunan para konselor PBB ke 8 akan diadakan di Addis Ababa, Hal yang pertama terlintas di benak saya adalah kenangan masa kecil dimana negeri ini dilanda kelaparan yang maha dahsyat. Kenangan ini juga terkait sangat jelas dengan lagu Ethopia oleh Iwan Fals di era 80an yang menggambarkan penderitaan negeri ini.
Apa yang terlihat di depan mata adalah negeri yang sedang membangun, bandara yang cukup megah, gedung-gedung bertingkat dan perumahan-perumahan yang bagus di kaki gunung. Sekitar jam 17.oo sore akhirnya pesawat mendarat di Bandara Internasional Bole. Sewaktu pintu pesawat dibuka, udara sejuk menerpa wajah walaupun langsung terhubung dengan garbarata. Terpaan Hawa Sejuk sontak membuat saya terkejut, hei ini Afrika tapi kok dingin ya. Ternyata memang Addis Ababa terletak di kaki Gunung Entoto di ketinggian 2.355 mdpl. Koordinat Addis Ababa sendiri terletak 9°1’60” Lintang Utara, 38°42′ Bujur Timur (9.0333, 38.7).
<img data-attachment-id="1053" data-permalink="http://patria generic singulair.me/addis-ababa-1-visa-on-arrival-tulis-tangan/img_13801/” data-orig-file=”https://patria.me/wp-content/uploads/2015/06/IMG_13801.jpg” data-orig-size=”612,612″ data-comments-opened=”1″ data-image-meta=”{"aperture":"0","credit":"","camera":"","caption":"","created_timestamp":"0","copyright":"","focal_length":"0","iso":"0","shutter_speed":"0","title":"","orientation":"1"}” data-image-title=”IMG_13801″ data-image-description=”” data-medium-file=”https://patria.me/wp-content/uploads/2015/06/IMG_13801-300×300.jpg” data-large-file=”https://patria.me/wp-content/uploads/2015/06/IMG_13801.jpg” class=”alignnone size-medium wp-image-1053″ src=”https://patria.me/wp-content/uploads/2015/06/IMG_13801-300×300.jpg” alt=”IMG_13801″ width=”300″ height=”300″ srcset=”https://patria.me/wp-content/uploads/2015/06/IMG_13801-300×300.jpg 300w, https://patria.me/wp-content/uploads/2015/06/IMG_13801-150×150.jpg 150w, https://patria.me/wp-content/uploads/2015/06/IMG_13801-55×55.jpg 55w, https://patria.me/wp-content/uploads/2015/06/IMG_13801.jpg 612w” sizes=”(max-width: 300px) 100vw, 300px” />
Sesudah memasuki gedung terminal, dengan desain interior yang cukup modern kami diarahkan menuju eskalator dan langsung mengarah ke konter Visa on Arrival. Nah, di konter inilah perjuangan dimulai. Sebenarnya konter visa on Arrival ini bukan konter tapi sebuah ruangan, didalamnya ada sekitar 4 meja berderet. Nah dari 4 Meja ini ternyata cuma ada 2 orang dan yang antri VoA sudah lebih dari 30 orang dan terus bertambah. Sesudah antri, kira-kira saya nomer 10 dari depan (gak pake nomer antrian), saya lihat dari 2 orang ini satu orang menyiapkan tanda terima dan menerima uang VoA (USD 20) dan satu lagi menulis dan menempelkan visa di paspor. Sama seperti visa yang saya dapat untuk Tunisia, dan Afghanistan Visa ini ditulis tangan. Saat giliran saya dan rekan saya (dari Srilanka), si penulis visa ini melihat-lihat paspor saya dan teman saya kemudian mengecek satu bundel berkas surat masuk. Sesudah sibuk mencari-cari ketemulah selembar berkas bertuliskan nama 11 orang dari UN berdasarkan surat rekomendasi UNDP dan imigrasi Ethiopia. Sesudah itu orang ini kemudian tiba-tiba memanggil rekannya dan dia berkata kami akan dilayani oleh petugas yang tadi dia panggil dan dia kemudian meninggalkan kami begitu saja.
Kami pun mendekati meja petugas yang baru datang, tetapi dia tidak mau langsung melayani karena kemudian dia beranjak dari mejanya dan agak lama baru kembali, sementara itu di meja yang tadinya kosong sudah ada 2 petugas lagi tetapi mereka juga tidak berinisiatif untuk membantu akhirnya kami berdua cuma bisa bengong sambil menunggu petugas yang tadinya melayani kami kembali. Sesudah 10 menit petugas ini pun kembali, dan menulis stiker visa cuma kerjanya laaaaambaaaaat banget. Kira-kira dibutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk mengisi stiker visa untuk 2 orang
Akhirnya urusan visa selesai dan kami menuju konter imigrasi untuk di cap paspor dan memberikan immigration card yang sudah diberikan di pesawat sebelumnya, disini agak cepat. sesudah itu kami bergegas mengambil tas di conveyor belt. Sesudah itu kami memasukkan semua barang bawaan ke X-Ray machine yang cuma ada satu dan kami harus berjibaku dulu karena ada orang lokal dengan bagasi yang sangat banyak selalu ingin menyerobot. Akhirnya cobaan terakhir ini pun selesai dan kami berdua bisa keluar menuju arrival hall.
Sampai di ruang tunggu teman kami yang lain, yang antri VoA duluan sudah menunggu kami, walaupun proses mendapat VoAnya cepat tapi dia masih harus menunggu jemputan dari hotel yang tak kunjung datang. Saat kami bergabung tidak lama kemudian jemputan dan intercontinental hotel Addis Ababa datang menjemput dan kami pun bisa meninggalkan Bandara Bole ini……(bersambung)
Dear Mas Patria,
Mas, saya mau tanya.
Saya ada rencana untuk ke Ethiopia sekitar 2 minggu.
Kalau mengajukan Visa on Arrival syaratnya apa saja ya?
Kalau saya googling, VoA itu kok hanya utk tourist visa saja ya.
Tapi saya baca di sini, mas Patria bisa pakai VoA juga utk keperluan bisnis.
Terima kasih sebelumnya
Mbak Tanti,
Sebenarnya bukan sekedar VoA karena saya bekerja untuk PBB maka sudah ada perwakilan PBB yang mengurus dengan kemlu-nya ethiopia tentang kedatangan saya dan rekan-rekan lain dari PBB. Namun pelaksanaan pemberian visa dilakukan di Bandara sama dengan VoA, lengkap dengan stiker visanya (namun sebenarnya yang mereka lakukan adalah tinggal mengecek daftar nama yang sudah mereka terima sebelumnya).
untuk VoA memang untuk turis yang bisa diberikan sampai jangka waktu 90 hari dan bisa didapatkan di airport Bole, Addis Ababa. untuk WNI harus mengajukan visa di kedubes Ethiopia (tidak bisa VoA, rekan saya pernah ditolak masuk karena pakai paspor hijau dengan berharap diberikan VoA). WNI dengan paspor hijau butuh mengajukan permohonan visa di kedutaan ethiopia terdekat. sayangnya walaupun Indonesia sudah punya kedutaan (KBRI) di Addis Ababa, Ethiopia sendiri belum memiliki kedutaan di Indonesia. kalau tidak salah request visa untuk warga Indonesia bisa dilakukan via kedutaan Ethiopia di Tokyo, Jepang. atau coba kontak KBRI di Addis Ababa dengan alamat yang bisa dilihat di portal indonesia.go.id