• Home
  • Culinary
  • Insight
    • Musik dan Film
    • Cerita Silat Indonesia
      • Serial Wiro Sableng
      • Serial Api di Bukit Menoreh
    • Humor
      • Humor Ala Gus Dur
    • Ode to My Little Star
    • Psychology related
    • Tips and Trick
  • Travel
    • Around The World
    • Indonesiaku
    • Travel Tips
  • My Collection
    • My Tomica
      • Tomica Regular
      • Retired Tomica
      • My Tomica World
      • Tomica Limited
      • Tomica Shop
      • Tomica Special
    • Tintin Collections
    • General Vehicles and Aeroplane Miniatures
    • UN Collections

PATRIA.ME

My Personal Journal
Menu
  • Home
  • Culinary
  • Insight
    • Musik dan Film
    • Cerita Silat Indonesia
      • Serial Wiro Sableng
      • Serial Api di Bukit Menoreh
    • Humor
      • Humor Ala Gus Dur
    • Ode to My Little Star
    • Psychology related
    • Tips and Trick
  • Travel
    • Around The World
    • Indonesiaku
    • Travel Tips
  • My Collection
    • My Tomica
      • Tomica Regular
      • Retired Tomica
      • My Tomica World
      • Tomica Limited
      • Tomica Shop
      • Tomica Special
    • Tintin Collections
    • General Vehicles and Aeroplane Miniatures
    • UN Collections
Home  /  Insight • Psychology related • Uncategorized  /  Psikologi Panik Belanja
16 March 2020

Psikologi Panik Belanja

Written by Patria
Insight, Psychology related, Uncategorized fight or flight, heuristic, panic buying Leave a Comment

My notes – COVID19 Psikologi Panik Belanja

Sewaktu kuliah dulu & awal2 meniti karir saya mendalami bidang psikologi perilaku konsumen. Bahkan skripsi saya waktu itu meneliti tentang keputusan membeli-menjual saham dengan simulasi pasar modal untuk melihat apakah pembelian yg dilakukan rasional atau tidak. Simulasi dilakukan dg menginjeksi berita (informasi dari sumber terpercaya) maupun rumor (informasi dari sumber tidak terpercaya) baik positif maupun negatif kemudian dilihat bagaimana perilaku pemain saham untuk memutuskan membeli atau menjual saham yg dimiliki. Salah satu hasil penelitian saya “informasi dari sumber yang kurang dipercaya memberikan pengaruh yang sama bahkan lebih besar dari sumber yang lebih dipercayai (Rumor dibanding dengan berita)-priharmoko, 2000”.

Terkait dg situasi terkini tentang COVID19 di Indonesia tentu kita bisa melihat banyaknya informasi dari sumber yang tidak jelas kemudian dengan mudahnya beredar dan dipercaya oleh masyarakat. Sebaliknya informasi dari sumber yang resmi, berdasarkan bukti atau dari pihak otoritas malah dianggap angin lalu. Salah satu yang situasi terkini yang jelas dipengaruhi oleh informasi baik resmi maupun dari sumber abal2, terlihat adanya “panik belanja”. Dengan cepat stok masker, hand sanitizer, dan bahan pokok lain menghilang. Negara kita tidak sendiri kok yang mengalami ini, negara lain sudah duluan dan atau sedang mengalami hal yang sama tidak peduli itu negara maju dengan rakyat lebih terpelajar atau tidak. Contohnya saja di Australia orang sampai baku hantam untuk urusan tissue toilet. Di Singapura stok mi instan dan beras diserbu saat diumumkan status oranye di sana. Di Amerika, sekarang sedang terjadi, semua orang ingin menimbun. Seiring dengan kenaikan jumlah kasus positif, kecemasan, ketakutan kita juga meningkat.

Pertanyaannya kenapa situasi ini menyebabkan kita melakukan panik belanja?

Seperti status saya sebelumnya, semuanya normal dalam sudut pandang psikologi karena situasi ini dipersepsi dapat mengancam hidup kita dan reaksi yang ada adalah untuk survival. Kita selalu diajarkan untuk mengambil keputusan secara rasional, tetapi kenyataannya tidak begitu. Kalau mengikuti cara rasional tentu informasi dipilah-pilah dulu dianalisa baru diambil keputusan/tindakan. Kenyataannya manusia dalam menambil keputusan cenderung menggunakan “jalan pintas” (heuristic) agar bisa dengan cepat merespon, bereaksi dan dalam hal ini untuk bertahan hidup.

Tentu banyak dari kita sudah tahu istilah fight or flight. Nah dalam kondisi mental ‘fight or flight’ juga karena informasi yg seliweran makin sering dan kadang ‘menyeramkan’, pikiran kita gak sanggup mengolah secara rasional dan pikiran kita kemudian berasumsi situasi yg terjadi lebih parah dari kenyataan. ‘kita gak sanggup lagi berpikir kemudian berasumsi pasti kita akan tertular dan sakit, kalau sakit bisa parah dan mati, kalau mati tidak ada yg mengurus dan seterusnya.

Kalau sudah dalam situasi ini ada sebuah bias dalam pemikiran yg disebut “availability heuristic” mulai bermain-main. Makin banyak kita terpapar berita atau infor tertentu, makin mungkin kita berpikir kita ada dalam situasi yg diberitakan. Karena makin sering mendengar berita orang sakit atau positif, maka kita percaya kita juga akan tertular dan sakit dan lama kelamaan perilaku kita menjadi semakin otomatis.

Terus kenapa tissue toilet, kenapa mie instan kenapa masker, hand sanitizer gula dan sebagainya. Karena kita menganggap itu semua adalah kebutuhan dasar (basic). Pada situasi normal dimana ketersediaan barang pokok ini aman, kita tidak terlalu perhatian, tetapi begitu ada situasi yg kita persepsikan sebagai bahaya, mengancam langsung kita terjun bebas ke hirarki kebutuhan Maslow yang paling bawah. Lah kok maslow lagi yg dipake..:)

Apa sih yang mempengaruhi panik belanja?
Ada beberapa penyebab psikologis yang bisa mempengaruhi; yang pertama kesadaran seseorang mungkin tidak akan bisa menghindar dari kematian (Mortality salience). Penyebaran virus begitu cepat, penurunan kesehatan terjadi dalam waktu cepat menyebabkan kematian dan belum ada obatnya. Kalau orang diingatkan akan kematian, perilakunya akan cenderung impulsif kemudian menyebabkan pembelanjaan berlebihan. Ingat film the bucket list? Itu sudah contohnya

Ada lagi tentang seperti dijelaskan dengan teori “social proof”, situasi dimana seseorang tidak tahu harus melakukan apa utk sebuah situasi tertentu, dia akan melihat orang lain dan meniru perilkunya dan juga dengan meniru ini dia bisa mendapat petunjuk/arahan bagaimana berperilaku. Jadi misalnya ada teman atau orang lain khawatir tentang sesuatu, muncul kebutuhan utk khawatir juga dalam diri kita kemudian kita perlu bertindak yang sama saat kita lihat orang lain bertindak.

Apa yang harus kita lakukan?
Pada dasarnya sederhana saja, turunkan tingkat kecemasan kita. Bagaimana caranya?
Coba puasa lihat berita, atau hanya melihat informasi atau berita dari sumber terpercaya atau resmi. Informasi memang berguna tapi jangan sampai terlalu banyak informasi membunuh kita atau istilah kerennya infodemic.

Mogadishu, 16 Maret 2020

Share this:

  • Click to share on Twitter (Opens in new window)
  • Click to share on Facebook (Opens in new window)
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window)
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window)
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window)
  • Click to share on Reddit (Opens in new window)
  • Click to share on Telegram (Opens in new window)

Related

Share On
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Pinterest
Share on StumbleUpon
Share on Reddit
Share on Tumblr
Share on Whatsapp
Patria

 Previous Article Happy 12th Birthday in Heaven Clara
Next Article   My notes – reaksi thd covid

Leave a Reply Cancel reply

Buzz

Recent Posts

  • Happy 13th Birthday in Heaven Clara
  • My Notes on Covid19 – LA STUPIDITA’UMANA E’ IL PEGGIOR VIRUS
  • Ode to my Angel
  • My notes – reaksi thd covid
  • Psikologi Panik Belanja

Recent Comments

  • Niki Hendra on Berkunjung ke Museum Hergé (Musée Hergé) di Belgia
  • Zulfan Azmi on Menjadi Orang Tua Jarak Jauh
  • Patria on Vaksinasi Yellow Fever di KKP Bandara Soekarno-Hatta
  • Agus Salim on Vaksinasi Yellow Fever di KKP Bandara Soekarno-Hatta
  • Patria on Vaksinasi Yellow Fever di KKP Bandara Soekarno-Hatta

Archives

  • May 2020
  • March 2020
  • May 2019
  • March 2019
  • May 2018
  • April 2018
  • March 2018
  • June 2017
  • May 2017
  • March 2017
  • November 2016
  • October 2016
  • August 2016
  • March 2016
  • January 2016
  • September 2015
  • August 2015
  • July 2015
  • June 2015
  • May 2015
  • January 2015
  • December 2014
  • September 2014
  • June 2014
  • May 2014
  • April 2014
  • March 2014
  • August 2013
  • February 2013
  • January 2013
  • October 2012
  • September 2012
  • June 2012
  • May 2012
  • April 2012
  • March 2012
  • June 2009

Categories

  • Around The World
  • Cerita Silat Indonesia
  • Culinary
  • Diecast Collections
  • General Vehicles and Aeroplane Miniatures
  • Indonesiaku
  • Insight
  • Musik dan Film
  • My Tomica
  • My Tomica World
  • Ode to My Little Star
  • Psychology related
  • Retired Tomica
  • Serial Wiro Sableng
  • Tintin Collections
  • Tips and Trick
  • Tomica Limited
  • Tomica Regular
  • Tomica Shop
  • Tomica Special
  • Travel
  • Travel Tips
  • UN Collections
  • Uncategorized
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
© Copyright 2014. Theme by BloomPixel.