• Home
  • Culinary
  • Insight
    • Musik dan Film
    • Cerita Silat Indonesia
      • Serial Wiro Sableng
      • Serial Api di Bukit Menoreh
    • Humor
      • Humor Ala Gus Dur
    • Ode to My Little Star
    • Psychology related
    • Tips and Trick
  • Travel
    • Around The World
    • Indonesiaku
    • Travel Tips
  • My Collection
    • My Tomica
      • Tomica Regular
      • Retired Tomica
      • My Tomica World
      • Tomica Limited
      • Tomica Shop
      • Tomica Special
    • Tintin Collections
    • General Vehicles and Aeroplane Miniatures
    • UN Collections

PATRIA.ME

My Personal Journal
Menu
  • Home
  • Culinary
  • Insight
    • Musik dan Film
    • Cerita Silat Indonesia
      • Serial Wiro Sableng
      • Serial Api di Bukit Menoreh
    • Humor
      • Humor Ala Gus Dur
    • Ode to My Little Star
    • Psychology related
    • Tips and Trick
  • Travel
    • Around The World
    • Indonesiaku
    • Travel Tips
  • My Collection
    • My Tomica
      • Tomica Regular
      • Retired Tomica
      • My Tomica World
      • Tomica Limited
      • Tomica Shop
      • Tomica Special
    • Tintin Collections
    • General Vehicles and Aeroplane Miniatures
    • UN Collections
Home  /  Insight • Psychology related  /  Menjadi Orang Tua Jarak Jauh
04 September 2015

Menjadi Orang Tua Jarak Jauh

Written by Patria
Insight, Psychology related hidup di dalam misi, long distance parent, orang tua jarak jauh, psikologi, tips psikologi 1 Comment

Tulisan ini adalah daur ulang dari tulisan yang pernah saya bagikan melalui bulletin internal UN dan ditulis saat penugasan di Afghanistan tahun 2011.

Kalau kita pernah mendengar istilah hubungan jarak jauh (long distance relationship), sekarang saya mau memperkenalkan istilah yang lain yaitu menjadi orang tua jarak jauh (long distance parent).

Menjadi orang tua berarti terlibat, mencintai dan selalu ada untuk anak kita. Bekerja untuk lembaga internasional seperti PBB dan juga lembaga kemanusiaan internasional yang lain seringkali menempatkan kita jauh dari keluarga (walaupun beberapa jenis pekerjaan di dalam negeri juga mungkin kondisinya serupa).  Kita berada di suatu tempat, sementara anak kita berada di tempat lain dengan aktivitas masing-masing. Naluri sebagai orang tua tentu saja kita ingin selalu mendapat kabar terkini  tentang kondisi anak, apa yang meraka lakukan, bagaimana mereka melakukannya dan lain sebagainya. Kita ingin selalu ada untuk mereka dan selalu terlibat dengan mereka.

Mari kita terus terang disini, meskipun tersedia alat komunikasi yang memungkinkan kita melakukan kontak kapanpun dengan keluarga yang terpisah jauh dari kita, berada terpisah dari keluarga dianggap sebagai sumber stress yang utama bagi staf PBB, terutama bagi mereka yang berada di non-family duty station.

Perlu dipahami bahwa kadang-kadang anak menafsirkan kurangnya kontak sebagai kurangnya cinta (terutama untuk anak di bawah usia 7 tahun).  Anak-anak yang tidak melihat orangtua dalam waktu yang lama sering kali percaya bahwa mereka tidak  dicintai. Orangtua perlu meyakinkan anak-anak  bahwa mereka dicintai dan bahwa orangtua akan selalu mencintai mereka (walaupun orangtua tidak selalu  suka dengan apa yang anak katakan atau lakukan). Anak-anak di bawah umur tujuh perlu diberi tahu mereka dicintai berulang-ulang karena otak mereka belum mengerti arti dari “selalu”. Meskipun sulit dalam situasi yang berjauhan,  orang tua bisa melakukan sesuatu untuk hal ini.

Supaya anak merasa dicintai, sangatlah penting bagi kedua orangtua untuk bekerja sama untuk mendorong hubungan yang sehat antara anak dan orangtua yang sedang pergi bertugas. Setiap perubahan dalam situasi keluarga adalah penyesuaian bagi seorang anak.  Salah satu aspek yang sangat penting  dari orang tua yang sedang bertugas di tempat jauh adalah membuat usaha-usaha kecil untuk tetap berhubungan. Melakukan sesuatu untuk mengatakan Anda  berpikir tentang anak dan merindukannya  adalah sangat penting.  Pelajari lebih lanjut tentang anak Anda. Semakin Anda tahu tentang kehidupan anak Anda, akan semakin menyenangkan kalau tetap berhubungan.
Bertugas dalam sebuah Misi PBB kadangkala menimbulkan rasa bersalah karena tidak terlibat atau ketinggalan acara-acara keluarga, meninggalkan orang-orang terkasih di belakang beserta segala rutinitasnya.  Ada langkah-lang kah yang bisa dilakukan supaya dalam bertugas tingkat stress kita tidak tinggi  dan lebih menyenangkan bagi seluruh keluarga.
video call

Berikut adalah beberapa saran praktis untuk membantu orangtua yang sedang “absen” supaya tetap terlibat dengan anak-anak:

  1. Yakinkan anak-anak Anda bahwa Anda akan tetap berhubungan dengan mereka selama bertugas di misi.
  2. Berikan anak Anda bukti hubungan Anda dengannya – misalnya panggilan telepon, email, surat konvensional dan lainnya. Lama percakapan dan isinya tidak sepenting frekuensinya, artinya semakin sering semakin bagus. Kemajuan dunia teknologi dan komunikasi saat ini juga semakin membantu untuk untuk
  3. Kirimkan foto-foto Anda, tempat kerja Anda dan lingkungan dimana Anda bertugas. buat catatan kecil tentang gambar-gambar tersebut.
  4. Buatlah beberapa rekaman video tentang aktivitas Anda di dalam misi, sehingga anak-anak Anda dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kehidupan Anda misi (selama security measure memungkinkan)
  5. Anda mungkin memiliki foto keluarga dan anak-anak, tempelkan di atas monitor, atau di ruangan kerja atau di dompet, handphone dan lain sebagainya.
  6. Biarkan anak-anak Anda tahu bahwa Anda merindukan mereka, tetapi Anda memiliki pekerjaan yang menarik dalam lingkungan yang sangat berbeda saat tidak bersama dengan mereka . sehingga mereka bisa bilang Anda adalah Ayah atau ibu yang OK.  “I have a cool mom/dad”
  7. Kumpulkan hal-hal yang mengingatkan Anda tentang anak-anak Anda dan tempatkan mereka dalam sebuah kotak  “Thinking of you” . Beri tanggal dan  kemudian bukalah bersama dengan Anak Anda saat waktu pulang berikutnya.
  8. Jika memungkinkan buatlah situs untuk keluarga di Internet (misalnya di flickr.com, facebook dan lainnya), di mana kedua orangtua dan anak dapat memposting berita dan foto. Website juga dapat digunakan untuk menampilkan jadwal Cuti, RnR  dan sebagainya.
  9. Reaksi anak-anak saat Anda “pulang kampung” mungkin tidak seperti yang diharapkan atau inginkan. Anak-anak yang lebih kecil mungkin lupa dengan Anda atau mungkin malu-malu. Anak-anak yang lebih besar mungkin menunjukkan ketidaksukaan atau protes terhadap Anda. Beri waktu agar mereka kembali mengenali Anda dan berhubungan kembali dengan Anda.
  10. Hubungi sekolah anak Anda sehingga Anda tahu sedikit tentang dunianya. Selama cuti ini, luangkan waktu untuk menghadiri acara sekolah atau mengunjungi kelas si anak, bertemu dengan guru anak atau  menunjukkan minat pada pekerjaan anak di sekolah.
  11. Selama di rumah hindari godaan untuk mengkritik. Ingatlah bahwa pasangan Anda telah melakukannya dan ia telah melakukan yang terbaik untuk menjalankan rumah tangga seorang diri dan perawatan bagi anak-anak saat Anda pergi. Hargai usaha mereka, bahkan jika cara mereka melakukan itu berbeda dengan cara Anda.
  12. Setiap kali Anda bersama dengan anak-anak, siapkan diri  Anda untuk perubahan,  kebiasaan baru, hal-hal yang disukai dan disukai
  13. Jangan terlalu kaku dalam hal disiplin anak. Akan lebih baik jika Anda mengenal apa aturan baru yang mungkin telah diatur oleh pasangan Anda sebelum Anda melompat ke dalam untuk menegakkan aturan disiplin versi Anda.
  14. Jika kondisi memungkinkan sering-seringlah pulang (jika dompet, akumulasi hari cuti dan kekuatan fisik Anda memungkinkan)

Ingat: Anak-anak haus akan informasi,  apapun yang dapat mereka peroleh tentang bagaimana Anda hidup, di mana Anda makan, siapa teman-teman Anda, dan apa pun yang bisa Anda pikirkan

Ada beberapa buku juga membahas dengan baik tentang berbagai keluarga dalam menghadapi perubahan situasi  yang mungkin bisa dibaca untuk menambah pengetahuan.

  • “Loving Your Long Distance Relationship” – Stephen Blake
  • “A Special Family Friend and a New Adventure” – Hoffman and Sitler

mungkin juga bisa diterapkan oleh rekan-rekan yang tugas

***************************

Kabul, Afghanistan – Mei 2011

 

 

Share this:

  • Click to share on X (Opens in new window) X
  • Click to share on Facebook (Opens in new window) Facebook
  • Click to share on Tumblr (Opens in new window) Tumblr
  • Click to share on Pinterest (Opens in new window) Pinterest
  • Click to share on WhatsApp (Opens in new window) WhatsApp
  • Click to share on Reddit (Opens in new window) Reddit
  • Click to share on Telegram (Opens in new window) Telegram

Related

Share On
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on StumbleUpon
Share on Reddit
Share on Tumblr
Share on Whatsapp
Patria

 Previous Article Alternatif Untuk Bekerja dengan United Nations – UNV, Internship dan Pengiriman oleh Negara
Next Article   Saat Rasa Kemanusiaan itu Hilang

1 Comment

  1. Zulfan Azmi Reply
    January 17, 2016 at 1:25 am

    Sangat menarik artikel yang bapak tulis ini, semoga bermanfaat buat semua rekan yg bertugas di UN dengan duty station yang jauh dari kehidupan keluarga.

Leave a Reply Cancel reply

Buzz

Recent Posts

  • Happy 13th Birthday in Heaven Clara
  • My Notes on Covid19 – LA STUPIDITA’UMANA E’ IL PEGGIOR VIRUS
  • Ode to my Angel
  • My notes – reaksi thd covid
  • Psikologi Panik Belanja

Recent Comments

  • Niki Hendra on Berkunjung ke Museum Hergé (Musée Hergé) di Belgia
  • Zulfan Azmi on Menjadi Orang Tua Jarak Jauh
  • Patria on Vaksinasi Yellow Fever di KKP Bandara Soekarno-Hatta
  • Agus Salim on Vaksinasi Yellow Fever di KKP Bandara Soekarno-Hatta
  • Patria on Vaksinasi Yellow Fever di KKP Bandara Soekarno-Hatta

Archives

  • May 2020
  • March 2020
  • May 2019
  • March 2019
  • May 2018
  • April 2018
  • March 2018
  • June 2017
  • May 2017
  • March 2017
  • November 2016
  • October 2016
  • August 2016
  • March 2016
  • January 2016
  • September 2015
  • August 2015
  • July 2015
  • June 2015
  • May 2015
  • January 2015
  • December 2014
  • September 2014
  • June 2014
  • May 2014
  • April 2014
  • March 2014
  • August 2013
  • February 2013
  • January 2013
  • October 2012
  • September 2012
  • June 2012
  • May 2012
  • April 2012
  • March 2012
  • June 2009

Categories

  • Around The World
  • Cerita Silat Indonesia
  • Culinary
  • Diecast Collections
  • General Vehicles and Aeroplane Miniatures
  • Indonesiaku
  • Insight
  • Musik dan Film
  • My Tomica
  • My Tomica World
  • Ode to My Little Star
  • Psychology related
  • Retired Tomica
  • Serial Wiro Sableng
  • Tintin Collections
  • Tips and Trick
  • Tomica Limited
  • Tomica Regular
  • Tomica Shop
  • Tomica Special
  • Travel
  • Travel Tips
  • UN Collections
  • Uncategorized
Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy

Meta

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
© Copyright 2014. Theme by BloomPixel.
 

Loading Comments...