Mogadishu, 17 Maret 2019
Aku sering memikirkanmu. Teringat waktu dirimu masih bayi, mengganti popokmu, membuat susu tengah malam, mendorong kereta bayi….
Saat kamu mulai lebih besar, kita menonton, berjoget dan menyanyi bersama. Menemanimu naik sepeda, mengejar-ngejar supaya kamu makan…
Saat kamu mulai sekolah, membuat bekal dan mengantar ke sekolah, menemani belajar, membuat proyek sains, berdebat untuk menyelesaikan PRmu….
Teringat kamu mengganti sebutan Papa Mama dengan Papi Mami, teringat hampir setiap hari menyapa kami, selamat pagi Papi, Mami di tempat tidur.
They where such Happy Times …
Semua itu tidak ada lagi sekarang…
Pagi itu 5 tahun yang lalu, saat suster kontrol, kamu mengompol di tempat tidur di rumah sakit. Saat kutanya kenapa tidak membangunkan papi? Kau jawab, aku sudah coba bangunkan papi, tapi papi gak dengar jadi aku diam aja. Memang tadi malam alarm diinfusmu berbunyi beberapa kali sampai akhirnya papi ketiduran.
Pagi itu kamu masih bertanya “Why the bad guy was able to pass the Security check at the Airport ?” mengomentari kasus MH370.
Pagi itu kamu mau papi suapkan sarapan.
Saat papi baru pulang, satu minggu sebelumnya kamu minta papi mandikan tapi papi tolak, papi bilang kamu sudah besar, papi tidak boleh memandikan kamu lagi. Tapi, Pagi itu kamu mau papi mandikan. Dan itulah terakhir kali papi memandikanmu, untuk memandikan jenazahmu papi tidak sanggup nak….maafkan papi.
I remember through my tears
Some day we will be together again…
Our time will come to be with you in eternity… In heaven up above.
But for now my little princess, I send you all my love and my prayers….Al Fatihah
In loving memory
Puan Naira Clairine Yutria Priharmoko
050507 – 170314
#rememberclara
Leave a Reply