Tulisan ini adalah daur ulang dari tulisan yang pernah saya bagikan melalui bulletin internal UN dan ditulis saat penugasan di Afghanistan tahun 2011.
Kalau kita pernah mendengar istilah hubungan jarak jauh (long distance relationship), sekarang saya mau memperkenalkan istilah yang lain yaitu menjadi orang tua jarak jauh (long distance parent).
Menjadi orang tua berarti terlibat, mencintai dan selalu ada untuk anak kita. Bekerja untuk lembaga internasional seperti PBB dan juga lembaga kemanusiaan internasional yang lain seringkali menempatkan kita jauh dari keluarga (walaupun beberapa jenis pekerjaan di dalam negeri juga mungkin kondisinya serupa). Kita berada di suatu tempat, sementara anak kita berada di tempat lain dengan aktivitas masing-masing. Naluri sebagai orang tua tentu saja kita ingin selalu mendapat kabar terkini tentang kondisi anak, apa yang meraka lakukan, bagaimana mereka melakukannya dan lain sebagainya. Kita ingin selalu ada untuk mereka dan selalu terlibat dengan mereka.
Mari kita terus terang disini, meskipun tersedia alat komunikasi yang memungkinkan kita melakukan kontak kapanpun dengan keluarga yang terpisah jauh dari kita, berada terpisah dari keluarga dianggap sebagai sumber stress yang utama bagi staf PBB, terutama bagi mereka yang berada di non-family duty station.
Perlu dipahami bahwa kadang-kadang anak menafsirkan kurangnya kontak sebagai kurangnya cinta (terutama untuk anak di bawah usia 7 tahun). Anak-anak yang tidak melihat orangtua dalam waktu yang lama sering kali percaya bahwa mereka tidak dicintai. Orangtua perlu meyakinkan anak-anak bahwa mereka dicintai dan bahwa orangtua akan selalu mencintai mereka (walaupun orangtua tidak selalu suka dengan apa yang anak katakan atau lakukan). Anak-anak di bawah umur tujuh perlu diberi tahu mereka dicintai berulang-ulang karena otak mereka belum mengerti arti dari “selalu”. Meskipun sulit dalam situasi yang berjauhan, orang tua bisa melakukan sesuatu untuk hal ini.
Supaya anak merasa dicintai, sangatlah penting bagi kedua orangtua untuk bekerja sama untuk mendorong hubungan yang sehat antara anak dan orangtua yang sedang pergi bertugas. Setiap perubahan dalam situasi keluarga adalah penyesuaian bagi seorang anak. Salah satu aspek yang sangat penting dari orang tua yang sedang bertugas di tempat jauh adalah membuat usaha-usaha kecil untuk tetap berhubungan. Melakukan sesuatu untuk mengatakan Anda berpikir tentang anak dan merindukannya adalah sangat penting. Pelajari lebih lanjut tentang anak Anda. Semakin Anda tahu tentang kehidupan anak Anda, akan semakin menyenangkan kalau tetap berhubungan.
Bertugas dalam sebuah Misi PBB kadangkala menimbulkan rasa bersalah karena tidak terlibat atau ketinggalan acara-acara keluarga, meninggalkan orang-orang terkasih di belakang beserta segala rutinitasnya. Ada langkah-lang kah yang bisa dilakukan supaya dalam bertugas tingkat stress kita tidak tinggi dan lebih menyenangkan bagi seluruh keluarga.
Berikut adalah beberapa saran praktis untuk membantu orangtua yang sedang “absen” supaya tetap terlibat dengan anak-anak:
- Yakinkan anak-anak Anda bahwa Anda akan tetap berhubungan dengan mereka selama bertugas di misi.
- Berikan anak Anda bukti hubungan Anda dengannya – misalnya panggilan telepon, email, surat konvensional dan lainnya. Lama percakapan dan isinya tidak sepenting frekuensinya, artinya semakin sering semakin bagus. Kemajuan dunia teknologi dan komunikasi saat ini juga semakin membantu untuk untuk
- Kirimkan foto-foto Anda, tempat kerja Anda dan lingkungan dimana Anda bertugas. buat catatan kecil tentang gambar-gambar tersebut.
- Buatlah beberapa rekaman video tentang aktivitas Anda di dalam misi, sehingga anak-anak Anda dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kehidupan Anda misi (selama security measure memungkinkan)
- Anda mungkin memiliki foto keluarga dan anak-anak, tempelkan di atas monitor, atau di ruangan kerja atau di dompet, handphone dan lain sebagainya.
- Biarkan anak-anak Anda tahu bahwa Anda merindukan mereka, tetapi Anda memiliki pekerjaan yang menarik dalam lingkungan yang sangat berbeda saat tidak bersama dengan mereka . sehingga mereka bisa bilang Anda adalah Ayah atau ibu yang OK. “I have a cool mom/dad”
- Kumpulkan hal-hal yang mengingatkan Anda tentang anak-anak Anda dan tempatkan mereka dalam sebuah kotak “Thinking of you” . Beri tanggal dan kemudian bukalah bersama dengan Anak Anda saat waktu pulang berikutnya.
- Jika memungkinkan buatlah situs untuk keluarga di Internet (misalnya di flickr.com, facebook dan lainnya), di mana kedua orangtua dan anak dapat memposting berita dan foto. Website juga dapat digunakan untuk menampilkan jadwal Cuti, RnR dan sebagainya.
- Reaksi anak-anak saat Anda “pulang kampung” mungkin tidak seperti yang diharapkan atau inginkan. Anak-anak yang lebih kecil mungkin lupa dengan Anda atau mungkin malu-malu. Anak-anak yang lebih besar mungkin menunjukkan ketidaksukaan atau protes terhadap Anda. Beri waktu agar mereka kembali mengenali Anda dan berhubungan kembali dengan Anda.
- Hubungi sekolah anak Anda sehingga Anda tahu sedikit tentang dunianya. Selama cuti ini, luangkan waktu untuk menghadiri acara sekolah atau mengunjungi kelas si anak, bertemu dengan guru anak atau menunjukkan minat pada pekerjaan anak di sekolah.
- Selama di rumah hindari godaan untuk mengkritik. Ingatlah bahwa pasangan Anda telah melakukannya dan ia telah melakukan yang terbaik untuk menjalankan rumah tangga seorang diri dan perawatan bagi anak-anak saat Anda pergi. Hargai usaha mereka, bahkan jika cara mereka melakukan itu berbeda dengan cara Anda.
- Setiap kali Anda bersama dengan anak-anak, siapkan diri Anda untuk perubahan, kebiasaan baru, hal-hal yang disukai dan disukai
- Jangan terlalu kaku dalam hal disiplin anak. Akan lebih baik jika Anda mengenal apa aturan baru yang mungkin telah diatur oleh pasangan Anda sebelum Anda melompat ke dalam untuk menegakkan aturan disiplin versi Anda.
- Jika kondisi memungkinkan sering-seringlah pulang (jika dompet, akumulasi hari cuti dan kekuatan fisik Anda memungkinkan)
Ingat: Anak-anak haus akan informasi, apapun yang dapat mereka peroleh tentang bagaimana Anda hidup, di mana Anda makan, siapa teman-teman Anda, dan apa pun yang bisa Anda pikirkan
Ada beberapa buku juga membahas dengan baik tentang berbagai keluarga dalam menghadapi perubahan situasi yang mungkin bisa dibaca untuk menambah pengetahuan.
- “Loving Your Long Distance Relationship” – Stephen Blake
- “A Special Family Friend and a New Adventure” – Hoffman and Sitler
mungkin juga bisa diterapkan oleh rekan-rekan yang tugas
***************************
Kabul, Afghanistan – Mei 2011
Sangat menarik artikel yang bapak tulis ini, semoga bermanfaat buat semua rekan yg bertugas di UN dengan duty station yang jauh dari kehidupan keluarga.