Salah satu tujuan wisata di Kota Casablanca, Maroko adalah Masjid Hassan II. Masjid ini menjadi ikon tersendiri bagi Casablanca karena masjid ini merupakan Masjid terbesar di Maroko dan di Afrika, juga menjadi masjid no. 7 terbesar di dunia.
Masjid ini dirancang oleh arsitek dari Perancis Michel Pinseau dan dibangun mulai tahun 1986. Targetnya masjid akan rampung saat ulang tahun ke 60 Raja Hassan II tahun 1989 akan tetapi pembangunannya molor sampai akhirnya selesai tahun 1993.
Total anggaran untuk membangun masjid ini adalah USD $800 juta dan dana diambil dari penggalangan dari dari masyarakat. Hampir seluruh material yang digunakan berasal dari Maroko kecuali kolom granit putih dan chandelier yang berasal dari Murano, Italia. Tercatat 1400 orang bekerja pada siang hari dan 1000 orang pada malam hari serta mengerahkan lebih dari 6,000 ahli pahat dan seniman.
Masjid Hassan II terbuka untuk umum saat jadwal shalat lima waktu dan untuk shalat Jumat. Pengunjung (muslim/non muslim) dapat masuk melalui pintu khusus dan akan dipandu oleh staff Masjid. Tour sendiri disediakan dalam beberapa bahasa, Bahasa Perancis, Inggris dan Arab. Dalam satu hari ada beberapa jadwal tour.
Tiket untuk masuk seharga 120 MAD (Moroccan Dirham) bisa dibeli di seberang pintu utama masjid, di basement. Disana ada ticket counter dan kita tinggal bilang bahasa apa kita akan ikut tour dan diberikan sebuah kantong kresek transparan untuk membawa sepatu/sandal. Sesudah berkumpul 10-20 orang tour guide pun mengajak kita masuk. Tour guide kami bernama Ali sangat bagus bahasa inggrisnya. Bersama-sama kami ada rombongan keluarga dari Jepang, Prancis, Amerika. Saat masuk kami juga melihat rombongan lain yang mendapatkan penjelasan dalam bahasa Prancis. Sama adab di dalam masjid, pengunjung diminta berpakaian yang menutup aurat dan melepas alas kaki.
Tour guide menjelaskan tentang sejarah Masjid, bagian-bagian dari masjid dari tempat shalat, imam, sampai tempat berwudhu dan hamam. Ia juga menjelaskan tata cara shalat, berwudhu dan tayamum.
Keunikan Masjid Hassan II
Lantai kaca dan atap terbuka
Karakter paling unik dari Masjid Hassan II adalah lokasinya yang spektakuler, dimana ia dibangun menjorok ke Samudra Atlantik. Beberapa bagian lantai masjid terbuat dari “kaca” sehingga orang yang shalat seakan-akan bersujud di atas laut. Sayangnya bagian ini hanya untuk acara kerajaan dan tertutup untuk publik, kata si mas tour guidenya. Bagian atapnya terdapat “automated sliding roof” yang dibuka hanya pada acara khusus saja. Jadi bisa dibayangkan saat shalat seakan-akan kita berada diantara laut dan langit dan seakan kita menatap ke Surga.
Minaret tertinggi di dunia
Minaret Masjid Hassan II berdiri kokoh setinggi 689 kaki (210 meter) yang menjadikannya Strutur tertinggi di maroko dan Minaret tertinggi di dunia. Saat malam hari, dari atas minaret terdapat sinar laser yang memancarkan cahaya ke arah Mekah “menunjukkan arah menuju Tuhan”. Minaret ini sendiri dirancang untuk tahan terhadap gempa dan memiliki pintu elektrik dan lantai dengan pemanas.
Ornamen bergaya Moor
Gaya dan ukiran ornamen di dalam Masjid menunjukkan pengaruh Moor yang mirip dengan Alhambra. bentuk lengkungan dan juga pahatan dan ornamen di dinding menunjukkan berbagai pola yang rumit.
Tempat Wudhu yang unik
Masjid memiliki beberapa tempat wudhu standar dan juga tempat wudhu utama. Tempat wudhu utama di dalam masjid ini terletak di bagian basement di tepat di bawah ruang shalat utama. Bentuk tempat wudhu ini sangat unik dimana menyerupai kelopak bunga teratai dan terdapat air mancur di puncaknya. Pencahayaan di dalam tempat wudhu berasal dari atap kaca yang membawa cahaya ruang shalat utama. Ada 41 buah air mancur di berbentuk kelopak teratai ini dengan dikelilingi tempat duduk yang terbuat dari marmer. Di sekeliling dinding ruangan ini juga terdapat keran-keran untuk berwudhu.
Hammam
Masjid ini juga dilengkapi dengan fasilitas hammam, tempat mandi dan pijat seperti yang ada di Turkish Bath, namun orang maroko memiliki gaya yang berbeda dan menyebutnya Morroccan Bath. hanya saja fasilitas ini tidak pernah digunakan dan hanya akan digunakan untuk acara khusus kerajaan saja.
Jam Kunjungan:
Senin – Kamis: Pagi: Jam 9.00, 10.00 dan 11.00 – Siang: Jam 14.00
Jumat: Jam 9.00 dan Jam 14.00
Selama Bulan Ramadhan: Jam 9.00, 10.00 dan 11.00
Selama Musim Panas: Pagi: jam 9.00, 10.00, 11.00 dan 12.00 – Siang: Jam 15.00
Jumat: Jam 9.00 dan Jam 10.00 – Siang: Jam 15.00
Leave a Reply