Kalau saya melakukan perjalanan dinas yang diatur oleh executive office di HQ, biasanya saat claim biaya perjalanan selalu ada pertanyaan tentang airport tax, dan bisa bolak-balik menjelaskan tentang pemungutan airport tax di Indonesia (dulu masalah biaya fiskal sering menjadi pertanyaan juga). Maskapai penerbangan asing biasanya selalu menuliskan dalam konfirmasinya bahwa airport tax di Indonesia dibayarkan langsung di bandara.
Sebenarnya pemungutan airport tax ini merupakan praktek biasa dalam industri penerbangan, cuma biasanya komponen ini digabungkan dalam total harga tiket yang harus dibayarkan oleh penumpang. Sayangnya di Indonesia prakteknya belum seperti itu, Angkasa Pura selaku pengelola bandara memilih untuk memungut langsung dari penumpang, ditambah lagi pihak Pemda dimana bandara berada juga ingin sekaligus memungut retribusi dari penumpang untuk menambah PAD mereka.
Langkah yang di lakukan Garuda Indonesia untuk menyatukan ”airport tax” dengan tiket pesawat harus diacungi jempol. Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, rencana ini mulai diterapkan 28 September 2012. Menurut Dirut Garuda, sampai saat ini, setelah Filipina, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang belum memasukkan biaya ”airport tax” dalam komponen harga tiket. Untuk melaksanakan penyatuan tersebut, diperlukan adanya ”billing settlement plan” yang merupakan sistem milik International Air Transport Association (IATA), untuk memisahkan komponen ”airport tax” dari harga tiket yang selanjutnya diserahkan kepada perusahaan pengelola bandara dalam hal ini Angkasa Pura I dan II.
Garuda Indonesia sebagai anggota IATA memfasilitasi proses penerapan ”billing settlement plan” tersebut, dengan demikian penumpang sudah tidak perlu membeli lagi stiker ”airport tax” mulai 28 September. Sayangnya baru Garuda yang menerapkan ini, sementara itu pihak angkasa pura di awal september kemarin juga telah meluncurkan layanan airport tax “E-Airport”, berupa sebuah kartu yang bisa diisi ulang untuk membayar Airport Tax dan kartu ini juga bisa digunakan juga untuk belanja barang, pembayaran penginapan, dan jasa tol. Mana yang lebih efektif kita lihat saja nanti…
Leave a Reply